BAB I
PENDAHULUAN
A.
Desikripsi
Sekolah kejuruan diselenggarakan bertujuan untuk mencetak lulusan yang
siap kerja, terampil, dan berdaya saing. Dengan kata lain, sekolah kejuruan
membekali peserta didiknya dengan keterampilan-keterampilan tertentu agar kelak
setelah menyelesaikan pendidikan dapat bersaing baik sebagai pekerja di dunia
usaha/dunia industri (DUDI) maupun sebagai wiraswasta.
Paradigma pendidikan kejuruan sangat berbeda dengan pendidikan umum.
Pendidikan kejuruan (education for earning living) menekankan pada
pendidikan yang menyesuaikan dengan permintaan pasar (demand driven). kebersambungan
(link) diantara pengguna lulusan pendidikan dan penyelenggara pendidikan
serta kecocokan (match) diantara employee dengan employer menjadi
dasar penyelenggaraan dan ukuran keberhasilan pendidikan kejuruan. Keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan kejuruan dapat dilihat dari tingkat mutu dan
relevansi yaitu jumlah penyerapan lulusan dan kesesuaian bidang pekerjaan
dengan bidang keahlian yang dipilih dan ditekuninya.
Kebijakan link and match pada awalnya merupakan penjabaran
amanat GBHN 1993 dan pada dasarnya berlaku untuk seluruh jenis dan jenjang
pendidikan. Menurut Wardiman (1998) kebijakan ini mengandung dua muatan
penting, yaitu makna filosofis yang dimaksudkan untuk membarui, menata, dan
meluruskan sistem nilai, pola pikir, sikap mental, perilaku, dan kebiasaan para
pemikir, perencana, pengelola dan pelaku pendidikan kejuruan itu sendiri, serta
kebijakan operasional yang menjadi prinsip dalam penyusunan.
Banyaknya tuntutan dunia usaha dan industri
terhadap pekerja terus meningkat. Kebutuhan akan keahlian dan kemampuan pekerja
menjadi tantangan besar bagi dunia pendidikan. Adanya kesesuaian antara dunia
industri dan dunia pendidikan
SMK harus relevan, dimana siswa SMK harus dituntut untuk lebih menguasai
kompentensi dasar yang harus sesuai dengan kebutuhan kerja saat ini. Sehingga
perbaikan kurikulum sesuai dengan standar kebutuhan dunia industri harus segera
dibentuk.
Kurikulum pendidikan teknologi dan kejuruan didasarkan pada identifikasi
kebutuhan berbagai jenis pekerjaan yang ada di lapangan. Inilah yang menjadi
alasan mengapa pendidikan teknologi dan kejuruan perlu ”diselenggarakan”.
Justifikasi / alasan keberadaan pendidikan teknologi dan kejuruan didasari oleh
asumsi adanya kebutuhan tenaga kerja di lapangan. Oleh karena itu, yang
dimaksud justifikasi di sini adalah justifikasi untuk eksistensi. Pendidikan
teknologi kejuruan ”tidak layak ada” jika di lapangan tidak dibutuhkan tenaga
kerja yang akan dididik di sekolah tersebut
Kurikulum Pada Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan tidak hanya pada aspek
skill / psikomotorik seperti yang dipahami sebagian masyarakat, akan tetapi
kurikulum membantu siswa untuk mengembangkan diri dalam seluruh aspek yaitu
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang tujuan akhirnya untuk
memberikan kontribusi untuk keberhasilan sebagai ”pekerja” atau dengan kata
lain siswa akan dididik untuk memiliki kemampuan yang komprehensif dan simultan
sehingga mampu menjadi pekerja yang ”produktif”. Mengembangkan salah aspek saja
bertentangan dengan hakikat anak didik sebagai suatu totalitas pribadi.
Hubungan antara sekolah dan masyarakat lebih khususnya dengan dunia
industri merupakan karakteristik yang sangat penting dalam konteks pendidikan
teknologi dan kejuruan. Peran masyarakat dan pemerintah dalam hal ini sama
pentingnya. Masyarakat dan pemerintah memiliki tanggung jawab untuk
mengembangkan pendidikan teknologi dan kejuruan. Perwujudan hubungan timbal
balik yang menunjang ini mencakup adanya dewan penasehat kurikulum kejuruan (curriculum advisory committee),
kesediaan dunia usaha menampung siswa pendidikan teknologi dan kejuruan dalam
program kerjasama yang memungkinkan kesempatan pengalaman lapangan, informasi
kecenderungan ketenagakerjaan yang selalu dijabarkan ke dalam perencanaan dan
implementasi program pendidikan.
Pada desain kurikulum Pendidikan
Teknologi Kejuruan (PTK), spektrum kompetensi di SMK terus ditingkatkan sesuai
dengan kebutuhan saat ini. Adanya perkembangan di dunia industri, maka dunia pendidikan
di SMK juga harus mengikuti perkembangan tersebut agar luaran kompetensi siswa
setelah tamat sekolah dapat di aplikasikan di dunia kerja. Oleh karena itu,
perkembangan kompetensi di setiap spektrum
harus relevan dengan analisis kebutuhan di dunia kerja saat ini.
Adapun beberapa
Struktur Kurikulum 2013 SMK Pendidikan
Teknologi Kejuruan adalah sebagai
berikut :
Stuktur
Kurikulum SMK
Bidang Keahlian : Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Program Studi Keahlian : Teknik komputer dan informatika (TKI)
Peminatan : Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
MATA PELAJARAN
|
KELAS
|
||||||
X
|
XI
|
XII
|
|||||
1
|
2
|
1
|
2
|
1
|
2
|
||
Kelompok A (Wajib)
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Pendidikan Agama dan
Budi Pekerti
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3
|
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
Matematika
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5
|
Sejarah Indonesia
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
6
|
Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
Kelompok B (Wajib)
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
8
|
Prakarya dan
Kewirausahaan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
9
|
Pendidikan Jasmani,
Olah Raga & Kesehatan
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
Kelompok C (Peminatan)
|
|
|
|
|
|
|
|
C1. Dasar Bidang Keahlian
|
|||||||
10
|
Fisika
|
2
|
2
|
2
|
2
|
-
|
-
|
11
|
Pemrograman Dasar
|
2
|
2
|
2
|
2
|
-
|
-
|
12
|
Sistem Komputer
|
2
|
2
|
2
|
2
|
-
|
-
|
C2. Dasar Program Keahlian
|
|||||||
13
|
Perakitan Komputer
|
4
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
14
|
Simulasi Digital
|
3
|
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
15
|
Sistem Operasi
|
3
|
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
16
|
Jaringan Dasar
|
4
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
17
|
Pemrograman Web
|
4
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
C3. Paket Keahlian
|
|||||||
|
|
|
|
18
|
18
|
24
|
24
|
Paket Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ)
|
-
|
-
|
18
|
18
|
24
|
24
|
|
|
1. Komputer Terapan
|
-
|
-
|
2
|
2
|
|
|
|
2. Komunikasi Data
|
-
|
-
|
4
|
4
|
|
|
|
3. Sistem Operasi Jaringan
|
-
|
-
|
4
|
4
|
4
|
-
|
|
4. Administrasi Server
|
-
|
-
|
4
|
4
|
4
|
-
|
|
5. Rancang Bangun Jaringan
|
-
|
-
|
4
|
4
|
4
|
|
|
6. Jaringan Nirkabel
|
-
|
-
|
|
|
4
|
4
|
7. Keamanan Jaringan
|
-
|
-
|
|
|
4
|
4
|
|
|
8. Troubleshooting Jaringan
|
-
|
-
|
|
|
4
|
4
|
|
9. Kerja Proyek
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
12
|
|
|
|
|
18
|
18
|
24
|
24
|
|
TOTAL
|
48
|
48
|
48
|
48
|
48
|
48
|
B. Profil
Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
Istilah Information Technology
(IT) secara umum digunakan untuk menjelaskan kumpulan sumber daya informasi,
penggunanya serta manajemen yang menjalankannya. dengan kata lain, teknologi
informasi meliputi infrastruktur IT serta semua sistem informasi lainnya. Akan
tetapi, biasanya istilah IT dalam arti yang disamakan dengan system informasi.
Dibawah ini akan dijelaskan pengertian komputer menurut beberapa ahli:
- Martin (1999) : Teknologi
informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat
lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga
mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
- William dan Sawyer (2003) :
Teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan
tinggi yang membawa data, suara, dan video.
ICT (Information
Communication Technology)
Istilah diatas dalam bahasa
Indonesia disebut Teknologi Informasi dan Komunikasi atau lebih dikenal dengan
TIK, mencakup dua aspek didalamnya, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi. Teknologi informasi adalah seperti yang telah dijelaskan diatas.
sedangkan teknologi komunikasi adalah teknologi apapun yang dapat membantu
manusia untuk saling berkomunikasi. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
merupakan gabungan dari Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. TIK
adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan proses, penyampaian, penerimaan,
pengolahan, pemidahan informasi maupun komunikasi dengan menggunakan media
sebagai alat bantunya.
Peranan
teknologi komunikasi dan teknologi informasi adalah mendapatkan informasi dalam
kehidupan manusia, misalnya informasi tentang kesehatan, hobi,rekreasi, life
style dan lain lain.
KOMPETENSI
KERJA DUDI & KOMPETENSI SMK
Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) diberi amanah oleh undang-undang untuk menyiapkan sumber daya
manusia yang siap memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang produktif.
Lulusan SMK idealnya merupakan tenaga kerja yang siap pakai, dalam arti
langsung bisa bekerja di dunia usaha dan industri. Permasalahan SMK saat ini
pada umumnya terkait dengan keterbatasan peralatan, masih rendahnya biaya
praktik, dan lingkungan belajar yang tidak serupa dengan dunia kerja. Kondisi
ini bisa menyebabkan ketidaksiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja.
Ketidaksiapan
lulusan SMK dalam melakukan pekerjaan yang ada di dunia kerja mempunyai efek
domino terhadap industri pemakai, karena industi harus menyelenggaraan
pendidikan di dalam industri untuk menyiapkan tenaga kerjanya. Dengan demikian
pihak industri harus mengalokasikan biaya ekstra di luar biaya produksi.
Sebenarnya pihak
industri dan pihak sekolah memiliki keterbatasan masing-masing dalam membentuk
dan mendapatkan tenaga kerja siap pakai. Pihak sekolah memiliki keterbatasan dalam
pembiayaan dan penyediaan lingkungan belajar, sementara pihak industri memiliki
keterbatasan sumber daya pendidikan untuk membentuk tenaga kerja yang
dibutuhkan. Oleh karena itu untuk mendapatkan lulusan SMK yang siap pakai, maka
kedua belah pihak semestinya melakukan upaya, atau paling tidak keterlibatan
industri untuk ikut menyusun program pelatihan.
A.
Kompetensi
Kerja di DUDI
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai
lembaga yang mempersiapkan lulusan siap kerja justru sebaliknya. Angka
pengangguran tertinggi berdasarkan pendidikan didominasi oleh lulusan SMK. Di
Indonesia, berdasarkan Badan Pusat Statistik atau BPS yang dikemukakan. Kuswari (2009 : 1) bahwa : “Pengangguran
terbuka didominasi lulusan SMK sebesar 17,26 %, SMA 14,31 %, Perguruan Tinggi
12,59 %, diploma 11,21 %, lulusan SMP 9,39 %, dan lulusan SD 4,57 % dari jumlah
penganggur“.Melihat dari fenomena ini, terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan hal tersebut terjadi, diantaranya adalah kompetensi lulusan SMK
yang belum relevan dengan kebutuhan dunia kerja atau dunia industri.
Pemetaan
kompetensi kerja untuk pengembangan kurikulum pada bidang Teknik Informasi dan
Komunikasi (TIK) khususnya Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), maka desain
kurikulum 2013 pada Pendidikan Teknologi Kejuruan (PTK) dengan stuktur
kompetensi di SMK terus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan saat ini. Adanya
perkembangan di dunia industri,
maka dunia pendidikan di SMK juga harus mengikuti perkembangan tersebut agar
luaran kompetensi siswa setelah tamat sekolah dapat di aplikasikan di dunia
kerja. Oleh karena itu, perkembangan kompetensi di setiap stuktur
kurikulum harus relevan dengan analisis
kebutuhan di dunia kerja saat ini.
Dari
hasil penelitian kami di beberapa Usaha dan Industri (DUDI)
diantaranya yaitu :
1) Pabrik Gula Arasoe Kab. Bone
2) Jasa
Telekomunikasi Cabang Watampone, Bagian Jaringan
3) Master
Computer
4) Cyber
Komputer
Adapun Dunia
Usaha dan Dunia Industri (DUDI) pada
perusahaan yang kami anggap berhubungan dengan Bidang Keahlian TIK diantaranya
:
1. Pabrik Gula Arasoe Kab.
Bone
Kabupaten Bone adalah
salah satu Daerah
otonom di provinsi Sulawesi
Selatan, Indonesia. Ibu
kota kabupaten ini
terletak diWatampone.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.559 km² dan berpenduduk sebanyak kurang
lebih 717,268 jiwa (2010).
Pabrik Gula Arasoe milik negara di Indonesia mulai
bermunculan setelah dimulainya era liberalisme pada
masa penjajahan Hindia Belanda (1870),
dengan diperkenalkannya Hak Sewa Tanah untuk penggunaan selama 70 tahun.
Sebelumnya, telah berdiri sejumlah pabrik gula sederhana untuk mengolah panenan
tebu, yang termasuk dalam komoditi yang diikutsertakan dalam program Cultuurstelsel.
Pada hari rabu, 15 oktober 1975 Dengan menumpang pesawat
Fokker-28 milik Pertamina, Presiden dan Ibu Soeharto pagi ini berangkat ke
Ujung Pandang untuk suatu kunjungan kerja selama delapan jam di Provinsi
Sulawesi Selatan. Dalam kunjungan kerja ini Kepala Negara meresmikan pabrik
gula di Arasoe, Kabupaten Bone. Dikemukakannya bahwa meskipun dalam jangka
waktu itu masa pasang surut lebih panjang daripada pasang naik, akan tetapi
kini kita sudah memiliki pabrik gula yang
merupakan komoditi hasil pertanian yang sangat besar manfaatnya.
2.
PT.TELKOM
Cabang Watampone
Pada tahun 1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan
telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda, setelah itu tahun
1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan
pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon
(Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT). 1945 Proklamasi kemerdekaan
Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
Tahun1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). PN Postel dipecah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) tahun 1965. Selanjutnya tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional
maupun internasional. PT Indonesian Satellite
Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi
internasional, terpisah dari Perumtel (tahun 1980). Undang-undang nomor 3/1989
tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan
telekomunikasi.
Sejak Agustus 2002 terjadi penyelenggaraan telekomunikasi lokal,
yaitu terbentuknya telekomunikasi lokal di seluruh daerah sehingga
telekomunikasi berdiri di beberapa cabang daerah terutama di setiap
Kabupaten/Kota.
3.
Cyber
Komputer dan Master Computer
Dampaknya
teknologi yang semakin maju terutama pemakian sarana dan prasarana teknologi
komputer, memungkinkan para pengusaha Industri
melakukan industri atau usaha dibidang jasa, dengan melihat Pesatnya
angka penjualan komputer, perawatan dan perbaikan serta jaringan internet ke
konsumen sehingga pada tahun 2008
berdirinya Cyber Komputer di kabupaten Watampone yang merupakan cabang
dari Kaupaten Sengkang sedangkan Master Computer berdiri pada tahun 2009 yang merupakan cabang dari kota
Makassar.
B. Bidang
Industri/Usaha
Dari beberapa
perusahaan/industri di atas masing-masing bergerak dalam bidang
1. Pabrik
Gula Arasoe Kab. Bone bergerak dibidang pertanian
2. PT.
TELKOM Cabang Watampone bergerak dibidang jasa dan pelayanan yaitu berupa :
Pemasangan Jaringan, Perbaikan jaringan dan Pengelolaan Jaringan Network
3. Cyber
Komputer bergerak dibidang jasa yaitu perdagangan berupa penjualan, perawatan
dan perbaikan komputer serta
Penginstalan software
4. Master
Computer bergerak dibidang jasa yaitu perdagangan berupa penjualan, perawatan
dan perbaikan komputer serta pemasangan jaringan
C. Struktur Kurikulum
2013 Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) :
No
|
Kompetensi
Keahlian
|
Materi Pokok
|
C1
|
Dasar Bidang Keahlian
|
|
1
|
Pemrograman Dasar
|
· Operasi Aritmatika dan Logika
· Array
· Operasi String dan Konversi Data
· Pointer
· Pencarian dan Pengurutan Data
· Pengembangan Aplikasi
|
2
|
Sistem Komputer
|
·
Sistem Bilangan
·
Relasi
Logik dan Fungsi Gerbang Dasar
·
Operasi Aritmatik
·
Arithmatic
Logic Unit (ALU)
·
Rangkaian Multiplexer,
Decoder,Flip-Flop dan Counter
·
Pengantar Organisasi dan
Arsitektur Komputer
·
Media Penyimpan Data Eksternal
·
Karakteristik Memori
·
Memori Semikonduktor
|
C2
|
Dasar Program Keahlian
|
|
3
|
Perakitan Komputer
|
Ø Perkembangan
Teknologi Komputer
Ø Komponen
Perangkat Input dan Output
Ø Perangkat
Proses dan Media Penyimpan
Ø Tata
Letak Komponen Komputer
Ø Casing
Komputer
Ø Peralatan
Dan Bahan
Ø Tempat
dan Keselamatan Kerja
Ø Prosedur
Bongkar Pasang Komputer
Ø Konfigurasi
BIOS
Ø Prosedur
Pengujian Hasil Perakitan
Ø Prosedur
Instalasi Sistem Operasi Berbasis GUI
Ø Prosedur
Instalasi Periferal
Ø Prosedur
Instalasi Program Aplikasi
Ø Prosedur
Instalasi Program Utility
Ø Backup
dan Restore sistem
Ø Pencarian
Kesalahan Dasar pada Komputer
Ø Pencarian
Kesalahan Hardware pada Komputer
Ø Pencarian
Kesalahan Periferal pada Komputer
Ø Interkoneksi
Antar Komputer
Ø Prosedur
Perawatan Komputer Berkala.
|
4
|
Simulasi Digital
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]()
tahap
praproduksi
![]() ![]() Buku Digital ![]() ![]() |
5
|
Sistem Operasi
|
Ø Perkembangan
Sistem Operasi Closed Source
Ø Struktur Sistem Operasi Closed
Source
Ø Proses Booting Pada Sistem Operasi Closed
Source
Ø Instalasi Sistem Operasi Closed
Source
Ø Administrasi
Sistem Operasi Closed Source
Ø Prosedur Pencarian Kesalahan Pada Sistem Operasi Closed Source
Ø Perkembangan
Sistem Operasi Open Source
Ø Struktur Sitem Operasi Open
Source
Ø Proses Booting Pada Sistem Operasi Open
Source
Ø Instalasi Sistem Operasi Open
Source
Ø Administrasi
Sistem Operasi Open Source
Ø Prosedur Pencarian Kesalahan Pada Sistem Operasi
Open Source
|
6
|
Jaringan Dasar
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
7
|
Pemrograman Web
|
Ø
Teknologi Aplikasi Web
Ø
Format
Teks Halaman Web
Ø
Format Tabel
Halaman Web
Ø
Multimedia
pada Halaman Web
Ø
Hyperlink
Halaman Web
Ø
Formulir Halaman Web
Ø
Style
Halaman Web
Ø
Teknik
Pemrograman Halaman Web
Ø
Pengolahan Input User
|
C3
|
Paket Keahlian
|
|
8
|
Komputer Terapan
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
9
|
Komunikasi Data
|
Ø Keragaman
Komunikasi:
Ø Standar
Komunikasi:
Ø Proses
Komunikasi:
Ø Teknologi
Komunikasi Data dan Suara
Ø Analisis
Kebutuhan Telekomunikasi
Ø Analisis
Kebutuhan Bandwidth :
Ø Server
VoIP Softswitch :
Ø Diagram
Komunikasi VoIP :
Ø Bagan
dan Konsep Kerja PBX pada server Softswitch :
Ø Konfigurasi
Ekstensi dan Dial Plan pada server Softswitch :
Ø Prosedur
Instalasi Server Softswitch berbasis SIP :
Ø Konfigurasi
Ekstensi dan dial-plan Server Softswitch
:
Ø Fungsi
Firewall pada jaringan VoIP :
Ø Prinsip
kerja subscriber internet telepon
Ø Konfigurasi
pada subscriber internet telepon
Ø Prosedur
Pengamamatan Kerja :
|
10
|
Sistem Operasi
Jaringan
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
11
|
Administrasi Server
|
Ø Jenis-Jenis
Sistem Operasi Jaringan
Ø Analisis
Kebutuhan Perangkat Server
Ø Instalasi
Sistem Operasi Jaringan
Ø Administrasi
Sistem Operasi Jaringan
Ø Analisis
Proses Service dan Event Sistem Operasi Jaringan
Ø Penjadwalan
Proses Pada Sistem Operasi
Ø Sistem
backup dan Recovery Pada Sistem Operasi Jaringan
Ø Manajemen
Harddisk Pada Server
Ø Manajemen
User dan Group Pada Sistem Operasi Jaringan
Ø Manajemen
Quota User, Aplikasi Serta Kapasitas Sistem Pada Sistem Operasi Jaringan
Ø Troubleshooting
Pada Sistem Operasi Jaringan DNS Server
Ø Dynamic
Host Configuration Protocol (DHCP)
|
12
|
Rancang Bangun Jaringan
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
13
|
Jaringan Nirkabel
|
Ø Gelombang
Radio
Ø Jenis-Jenis
Teknologi Jaringan Nirkabel
Ø Karakteristik
Perangkat Jaringan Nirkabel
Ø Perancangan
Jaringan Nirkabel
Ø Pemasangan
Perangkat Jaringan Nirkabel
Ø Konfigurasi
Perangkat Jaringan Nirkabel
Ø Sistem
Keamanan Pada Jaringan Nirkabel
Ø Sistem
Distribusi Nirkabel (Wireless Distribution System)
Ø Perawatan
dan Perbaikan Jaringan Nirkabel
|
14
|
Keamanan Jaringan
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
15
|
Troubleshooting Jaringan
|
Ø Pemecahan
masalah lapisan
fisik LAN
Ø Pemecahan
Masalah Data
Link Layer LAN
Ø Pemesahan
masalah lapisan network LAN
Ø Pemecahan
masalah lapisan transportasi jaringan LAN
Ø Pemecahan
Masalah lapisan sesi jaringan LAN
Ø Pemecahan
masalah lapisan presentasi jaringan LAN
Ø Pemecahan
Masalah Lapisan aplikasi jaringan
LAN
Ø Pemecahan
Masalah lapisan fisik jaringan WAN
Ø Pemecahan
Masalah lapisan data link jaringan WAN
Ø Pemecahan
masalah layanan web server
Ø Pemecahan
masalah layanan mail server
Ø Pemecahan
masalah layanan FTP server
Ø Pemecahan
masalah layanan File server
Ø Pemecahan
masalah layanan DNS server
Ø Pemecahan
masalah layanan DHCP server
Ø Pemecahan
masalah layanan ntp server
|
16
|
Kerja Proyek
|
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
D.
Peran
Industri bagi SMK
Peran industri
semakin penting bagi SMK karena perkembangan teori pendidikan dan pembelajaran
kejuruan lebih banyak menempatkan DUDI sebagai tempat belajar cara kerja yang
efektif. Ada dua teori belajar di tempat kerja yang pokok yang terkait dengan
DUDI, yaitu situated learning dan work-based learning (belajar berbasis
tempat kerja)
1.
Konsep
Situated Learning
Situated
Learning adalah merupakan teori belajar yang
mempelajari akuisisi pengetahuan dan keterampilan yang digunakan di dunia kerja
(Brown, 1998). Stein (1998:1) mengidentifikasi empat prinsip terkait dengan situated learning, yaitu: (1) belajar
adalah berakar pada kegiatan sehari-hari (everyday
cognition), (2) pengetahuan diperoleh secara situasional dan transfer
berlangsung hanya pada situasi serupa (context),
dan belajar marupakan hasil dari proses sosial yang mencakup cara-cara
berpikir, memandang sesuatu, pemecahan masalah, dan berinteraksi di samping
pengetahuan deklaratif dan procedural, and (4) belajar merupakan hal yang tidak
terpisah dari dunia tindakan tetapi eksis di dalam lingkungan sosial yang sehat
dan komplek yang meningkatkan aktor, aksi, dan situasi. Dari keempat prinsip
ini, prinsip kedua adalah lingkungan yang serupa dengan dunia kerja yang
sebenarnya diperlukan oleh sekolah. Lingkungan dunia usaha dan dunia industri
adalah lingkungan belajar yang memberikan pengalaman siswa yang mendukung kerja
di industri adalah industri sendiri.
2.
Work-Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Kerja)
Work-Based
Learning (WBL) adalah bentuk pembelajaran
kontekstual dimana proses pembelajaran dipusatkan pada tempat kerja dan
meliputi program yang terencana dari pelatihan formal dan mentoring, dan
pencarian pengalaman kerja yang mendapatkan gaji. Raelin (2008:2) menyatakan
bahwa, WBL secara ekspresif menggabungkan antara teori dengan praktik,
pengetahuan dengan. WBL mengakui bahwa tempat kerja menawarkan kesempatan yang
banyak untuk belajar seperti di ruang kelas. Sistem magang merupakan salah satu
bentuk WBL. Dalam sistem ini siswa belajar dengan seorang ahli atau maestro
melalui pengamatan dan imitasi perilaku dan cara kerjanya dengan intens
sehingga bisa mendapatkan pengalaman spesifik.
E.
Implikasi
pada SMK
Beberapa
implikasi yang dilakukan untuk pengembangan kurikulum sehingga sejalan dengan
perkembangan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yaitu diantaranya :
1.
Perubahan
kurikulum menjadi kurikulum 2013 maka pemerintah mengadakan Pelatihan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan/PTK dengan disesuaikan dengan strategi implementasi yaitu:
Tahun pertama 2013 sampai tahun 2015 ketika kurikulum sudah dinyatakan
sepenuhnya diimplementasikan. Strategi
pelatihan dimulai dengan melatih calon pelatih (Master Trainer) yang terdiri
atas unsur-unsur, yaitu Dinas Pendidikan, Dosen, Widyaiswara, guru inti
nasional, pengawas dan kepala sekolah berprestasi. Langkah berikutnya adalah melatih master
teacher yang terdiri dari guru inti, pengawas dan kepala sekolah. Pelatihan yang bersifat masal dilakukan
dengan melibatkan semua guru kelas dan guru mata pelajaran di tingkat SD, SMP
dan SMA/SMK.
2.
Munculnya beberapa
pendekatan pendidikan baru dalam pendidikan kejuruan mempunyai implikasi pada
pentingnya dibangun kolaborasi yang lebih erat antara SMK dengan dunia kerja
dan industri. Kendala yang dihadapi pada umumnya disebabkan karena perbedaan
orientasi dari masing-masing. Dunia kerja dan industri lebih mementingkan pada
motivasi untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya (prinsip kapitalistik).
Keuntungan ini bisa diperoleh bila industri mampu melakukan efisiensi dengan
menekan pengeluaran untuk produksi dan lainnya sampai sekecil-kecilnya.
Sedangkan dunia pendidikan mempunyai visi non profit, tetapi masih sangat
tergantung pada pembiayaan pemerintah dan bantuan lain, sehingga kerjasama
banyak dianggap beban oleh pihak industri.
3.
Kerjasama sekolah dan
industri harus dibangun berdasarkan kemauan dan saling membutuhkan. Pihak dunia
kerja dan industri seharusnya menyadari bahwa pihak industri tidak akan
mendapatkan tenaga kerja siap pakai yang mereka perlukan dengan persyaratan
yang dikehendaki, tanpa membangun program pendidikan bersama. Perencanaan
kurikulum dan praktiknya bisa disusun dengan pihak industri.
4.
Implikasi pada program
prakerin adalah perumusan dari prakerin yang lebih jelas dan proporsional.
Misalnya bagi SMK yang telah memiliki peralatan lengkap dan memadahi dalam
memberi bekal kompetensi kepada siswanya maka prakerin sebaiknya dirumuskan
dalam bentuk sistem magang. Melalui magang siswa bisa memperdalam skill, belajar hal-hal yang rumit dan
spesifik. Tetapi bagi SMK yang sangat minim peralatan, maka dunia kerja dan
industri berperan sebagai tempat praktik (outsourcing)
untuk membekali kompetensi sesuai standar. Permasalahannya bagaimana DUDI agar
dengan sukarela menerima peran dan fungsi ini.
5.
Bagi pemerintah,
seharusnya tidak setengah-setengah dalam membantu SMK dalam meningkatkan
kualitas lulusannya. Tampaknya perlu langkah konkrit bagaimana mengatur dunia
usaha dan industri agar membantu SMK dalam melaksanakan program bersama dalam
upaya menyiapkan tenaga kerja siap pakai. Penyiapan aturan atau bahkan
undang-undang yang mengikat semua dunia usaha dan industri dalam merealisasikan
kerjasama ini. Nasionalisme DUDI dibangun dengan dimulai dari membuat aturan
dan undang-undang dan aturan yang mengikat mereka menuju ke arah pembangunan
bangsa yang kuat.
BAB III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) diberi amanah oleh undang-undang untuk menyiapkan sumber daya
manusia yang siap memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang produktif.
Lulusan SMK idealnya merupakan tenaga kerja yang siap pakai, dalam arti
langsung bisa bekerja di dunia usaha dan industri. Permasalahan SMK saat ini
pada umumnya terkait dengan keterbatasan peralatan, masih rendahnya biaya
praktik, dan lingkungan belajar yang tidak serupa dengan dunia kerja. Kondisi
ini bisa menyebabkan ketidaksiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja.
Sebenarnya pihak
industri dan pihak sekolah memiliki keterbatasan masing-masing dalam membentuk
dan mendapatkan tenaga kerja siap pakai. Pihak sekolah memiliki keterbatasan
dalam pembiayaan dan penyediaan lingkungan belajar, sementara pihak industri
memiliki keterbatasan sumber daya pendidikan untuk membentuk tenaga kerja yang
dibutuhkan. Oleh karena itu untuk mendapatkan lulusan SMK yang siap pakai, maka
kedua belah pihak semestinya melakukan upaya, atau paling tidak keterlibatan
industri untuk ikut menyusun program pelatihan.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai
lembaga yang mempersiapkan lulusan siap kerja justru sebaliknya. Angka
pengangguran tertinggi berdasarkan pendidikan didominasi oleh lulusan SMK. Di
Indonesia, berdasarkan Badan Pusat Statistik atau BPS yang dikemukakan. Kuswari (2009 : 1) bahwa : “Pengangguran
terbuka didominasi lulusan SMK sebesar 17,26 %, SMA 14,31 %, Perguruan Tinggi
12,59 %, diploma 11,21 %, lulusan SMP 9,39 %, dan lulusan SD 4,57 % dari jumlah
penganggur“.Melihat dari fenomena ini, terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan hal tersebut terjadi, diantaranya adalah kompetensi lulusan SMK
yang belum relevan dengan kebutuhan dunia kerja atau dunia industri.
Dari
hasil penelitian kami di beberapa Dunia Industri dan Dunia Usaha (DUDI) dapat kami klasifikasikan menjadi 3
Industri/Usaha diantaranya yaitu :
Tabel 1.
Klasifikasi Industri dan Usaha
No
|
Klasifikasi
Industri/Usaha
|
Nama
Industri/Usaha
|
Jumlah
Tenaga Kerja/Karyawan
|
Nilai
Investasi Perusahaan
|
1.
|
Industri Besar
|
Pabrik Gula
Arasoe Kab. Bone
|
Lebih
100 Orang
|
≥ 5.000.000.000
|
2.
|
Industri
Menengah
|
PT.TELKOM
Cabang Watampone
|
20
- 99 Orang
|
≥ 200.000.000 – 5.000.000.000
|
3.
|
Industri
Kecil
|
1.
Cyber
Komuter
|
5
- 19
Orang
|
±
200.000.000
|
2.
Master
Computer
|
Dengan
menganalisa angket yang diberikan maka kami dapat mengambil kesimpulan bahwa
jumlah karyawan rata-rata 5 – 19 orang dengan kategori perusahaan kecil kecuali
Pabrik Gula Arasoe Kab.Bone dan PT. TELKOM
Nilai investasi
perusahaannya lebih besar atau rata-rata mencapai Rp. 200.000.000 di luar tanah dan bangunan sedangkan tingkat pendidikan karyawan yang bekerja
kebanyakan dari SMA dan hanya beberapa dari SMK
selebihnya sudah mencapai jenjang D3 dan S1.
Permasalahan yang sedang dihadapi
oleh SMK belum adanya kesesuaian antara kompetensi yang diharapkan dunia kerja
terhadap lulusan Sekolah. Contohnya adalah belum dapat diterimanya lulusan
jurusan Teknik Informatika Komputer di
beberapa perusahaan resmi di Watampone
dengan alasan kompetensi yang dimiliki belum cukup.
Dengan
menganalisa angket yang diberikan maka kami dapat mengambil kesimpulan bahwa
jumlah karyawan rata-rata 5 – 19 orang dengan kategori perusahaan kecil kecuali
PT. Telekomunikasi termasuk kategori besar,
dari Industri/Usaha di atas bergerak dibidang jasa yaitu berupa :
a) Penjualan
computer
b)
Perawatan dan perbaikan
komputer, Pemasangan jaringan
c)
Perakitan komputer
d)
Penginstalan Softwere
e)
Pengelolaan Jaringan
Network
Sedangkan
Telekomunikasi Cabang Watampone, Bagian Jaringan bergerak dalam bidang pelayanan Jasa terkhusus bagian jaringan
diantaranya: Pemasangan jaringan LAN, MAN dan WAN, Setting modem/speediy,
konfigurasi jaringan nirkabel, troubleshooting jaringan.
Nilai investasi
perusahaannya lebih besar atau rata-rata mencapai Rp. 200.000.000 di luar tanah dan bangunan sedangkan tingkat pendidikan karyawan yang bekerja
kebanyakan dari SMA dan hanya beberapa dari SMK
selebihnya sudah mencapai jenjang D3.
Standar
Kompetensi keahlian khususnya Teknik komputer dan jaringan yang diterapkan di
DUDI belum sepenuhnya di kuasai oleh SMK
, dari hasil wawancara kami bahwa perusahaan masih kesulitan menerima alumni
SMK dikarnakan beberapa faktor diantaranya
kurang disiplin dalam bekerja,
kurangnya menguasai alat dan bahan yang digunakan, belum mengenal perkembangan teknologi yang
baru tentang pemrograman komputer dll.
A.
Analisis
Pemetaan Kompetensi Kerja DUDI
dengan SMK
Standar
Kompetensi keahlian khususnya Teknik komputer dan jaringan yang diterapkan di
DUDI belum sepenuhnya di kuasai oleh SMK
, dari hasil wawancara kami bahwa perusahaan masih kesulitan menerima alumni
SMK dikarnakan beberapa faktor diantaranya
kurang disiplin dalam bekerja,
kurangnya menguasai alat dan bahan yang digunakan, belum mengenal
perkembangan teknologi yang baru tentang pemrograman komputer.
Dari hasil analisis
angket sebanyak 31 soal seteah kami adakan pemetaan kompetensi kerja yang ada
di DUDI dengan kompetensi kerja di SMK maka kami dapat membagi beberapa bagian
kompetensi keahlian diantaranya :
1.
Pengoperasian
komputer
2.
Perawatan dan perbaikan
komputer
3.
Pemasangan jaringan
LAN, MAN dan WAN
4.
Perakitan Komputer /
Pemasangan Hardware
5.
K3
6.
Pengoperasian Software
aplikasi kata dan aplikasi data
7.
Penginstalan software
(Sistem Operasi)
8.
Mendiagnosa
pengoperasian PC dan Periferal
9.
Simulasi digital
10. Rancang Bangun Jaringan (Internet dan ISP)
11. Desain
Jaringan (Jaringan Dasar) LAN , MAN dan WAN
12. Administrasi
Server
13. Keamanan
Jaringan
14. Jaringan
Nirkabel
15. Pemrograman
WEB
16. Troubleshooting
Jaringan
Tabel
3. Kategori Pilihan dan Skor Nilai
KATEGORI
PILIHAN
|
SKOR NILAI
|
Sangat
memungkinkan
|
4
|
Memungkinkan
|
3
|
Kurang
memungkinkan
|
2
|
Tidak
memungkinkan
|
1
|
Tabel 4. Hasil Analisis
Pemetaan Kompetensi Kerja
No
|
Kompetensi
Kerja
|
Industri/Usaha
|
||||
Pabrik
Gula Arasoe
|
PT.
TELKOM
|
Cyber
Komputer
|
Master
Komputer
|
|||
1
|
Pengoperasian Komputer
|
4
|
4
|
4
|
4
|
|
2
|
Perawatan dan perbaikan
komputer/troubleshooting
|
4
|
4
|
4
|
4
|
|
3
|
Pemasangan jaringan
LAN, MAN dan WAN
|
3
|
4
|
4
|
4
|
|
4
|
Perakitan Komputer /
Pemasangan Hardware
|
4
|
2
|
4
|
4
|
|
5
|
K3
|
4
|
4
|
4
|
4
|
|
6
|
Pengoperasian Software
aplikasi kata dan aplikasi data
|
4
|
3
|
4
|
3
|
|
7
|
Penginstalan software
(Sistem Operasi)
|
4
|
2
|
4
|
4
|
|
8
|
Komunikasi Data
|
2
|
4
|
4
|
4
|
|
9
|
Simulasi digital
|
1
|
2
|
1
|
1
|
|
10
|
Rancang Bangun Jaringan
(Internet dan ISP)
|
3
|
4
|
3
|
3
|
|
11
|
Desain Jaringan
(Jaringan Dasar) LAN , MAN dan WAN
|
2
|
4
|
3
|
3
|
|
12
|
Administrasi Server
|
2
|
4
|
2
|
3
|
|
13
|
Keamanan Jaringan
|
2
|
4
|
2
|
3
|
|
14
|
Jaringan Nirkabel
|
1
|
4
|
1
|
1
|
|
15
|
Pemrograman WEB
|
1
|
2
|
1
|
1
|
|
16
|
Troubleshooting
Jaringan
|
2
|
4
|
3
|
3
|
|
Jumlah
|
43
|
55
|
48
|
49
|

Dari data
hasil analisis pemetaan kompetensi kerja di atas dapat kita lihat bahwa Pabrik Gula Arasoe Kab. Bone 43 %
yang sesuai antara kompetensi kerjanya
dengan SMK, sedangkan PT.TELKOM
Cabang Watampone Devisi Jaringan sebanyak
55 % kompetensi yang sesesuai, Cyber Komputer sebanyak 48 %
dan Master
komputer sebanyak 49 % yang sesuai
antara kompetensi kerja di DUDI
dengan SMK.
Stuktur Kurikulum SMK 2013 Program Studi Keahlian Teknik komputer dan
informatika (TKI) terutama peminatan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) banyak
mengalami perubahan kompetensi keahlian. Kompetensi yang diterapkan tidaklah
sejalan dengan perkembangan yang ada di DUDI sesuai dengan hasil angket dan
wawancara kami di berbagai industri besar, menengah dan kecil.
Dari kompetensi
keahlian diatas Penginstalan software berbasis linux sudah tidak memungkinkan
digunakan di perusahaan tetapi di
sekolah-sekolah kejuruan masih menggunakan kompetensi berbasis linux, sedangkan
kompetensi Pemrograman WEB dan simulasi
digital juga tidak memungkinkan digunakan di perusahaan industri besar maupun
yang kecil kecuali PT.TELKOM kurang memungkinkan untuk difungsikan, berarti
kadang tidak digunakan.
Kurikulum 2013
khususnya Teknik Komputer Jaringan (TKJ) mestinya harus dibangun kerjasama sekolah dan industri berdasarkan
kemauan dan saling membutuhkan. Pihak dunia kerja dan industri seharusnya
menyadari bahwa pihak industri tidak akan mendapatkan tenaga kerja siap pakai
yang mereka perlukan dengan persyaratan yang dikehendaki, tanpa membangun
program pendidikan bersama mestinya perencanaan kurikulum dan praktiknya bisa
disusun dengan pihak industri.
Munculnya
beberapa pendekatan pendidikan baru dalam pendidikan kejuruan mempunyai
implikasi pada pentingnya dibangun kolaborasi yang lebih erat antara SMK dengan
dunia kerja dan industri. Kendala yang dihadapi pada umumnya disebabkan karena
perbedaan orientasi dari masing-masing. Dunia kerja dan industri lebih
mementingkan pada motivasi untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya (prinsip
kapitalistik). Keuntungan ini bisa diperoleh bila industri mampu melakukan
efisiensi dengan menekan pengeluaran untuk produksi dan lainnya sampai
sekecil-kecilnya. Sedangkan dunia pendidikan mempunyai visi non profit, tetapi
masih sangat tergantung pada pembiayaan pemerintah dan bantuan lain, sehingga
kerjasama banyak dianggap beban oleh pihak industri.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari data
hasil analisis pemetaan kompetensi kerja d atas dapat kita lihat bahwa Pabrik Gula Arasoe Kab.Bone 42 %
yang sesuai antara kompetensi
kerjanya dengan SMK , sedangkan PT.TELKOM Cabang Watampone Devisi
Jaringan sebanyak 52 %
kompetensi yang sesesuai , Cyber
Komputer sebanyak 46 % dan master komputer sebanyak 47 % % yang
sesuai antara kompetensi kerja di
DUDI dengan SMK.
Pemerintah
seharusnya tidak setengah-setengah dalam membantu SMK dalam meningkatkan
kualitas lulusannya dengan mengadakan langkah-langkah konkrit bagaimana mengatur dunia usaha dan
industri agar membantu SMK dalam melaksanakan program bersama dalam upaya
menyiapkan tenaga kerja siap pakai.
Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) diberi amanah oleh undang-undang untuk menyiapkan sumber daya
manusia yang siap memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang produktif.
Lulusan SMK idealnya merupakan tenaga kerja yang siap pakai, dalam arti
langsung bisa bekerja di dunia usaha dan industri. Permasalahan SMK saat ini
pada umumnya terkait dengan keterbatasan peralatan, masih rendahnya biaya
praktik, dan lingkungan belajar yang tidak serupa dengan dunia kerja. Kondisi
ini bisa menyebabkan ketidaksiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja
B. Saran-saran
Sebagaimana
penjelasan sebelumnya maka dengan ini
diharapkan kepada berbagai stake holder dalam
hal ini pemerintah,
pihak
sekolah, dan pihak industri bersama-sama
memberikan sumbangsi terutama pengembangan kurikulum yang relevan
dengan kebutuhan dunia
kerja, bersama-sama mengawasi dan mengembangkan kurikulum
tersebut demi tersedianya
output
lembaga pendidikan yang kompeten di bidangnya
dan terserap di dunia kerja.
Bagi pemerintah,
seharusnya tidak setengah-setengah dalam membantu SMK dalam meningkatkan
kualitas lulusannya. Tampaknya perlu langkah konkrit bagaimana mengatur dunia
usaha dan industri agar membantu SMK dalam melaksanakan program bersama dalam
upaya menyiapkan tenaga kerja siap pakai. Penyiapan aturan atau bahkan
undang-undang yang mengikat semua dunia usaha dan industri dalam merealisasikan
kerjasama ini. Nasionalisme DUDI dibangun dengan dimulai dari membuat aturan
dan undang-undang dan aturan yang mengikat mereka menuju ke arah pembangunan
bangsa yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004. Kurikulum SMK Edisi 2004: Program
Keahlian Teknik Mekanik Otomotif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan
Nasional\
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/10.%20Telaah%20pengembangan%20Kurikulum%20kompetensi%20di%20P%20Teknik%20dan%20Kejuruan.pdf, (online) diunduh tanggal 28 Juni 2014.
http://www.isi-dps.ac.id/wp-content/uploads/2009/12/KBK-ISI.pdf, (online) di akses tanggal 28 Juni 2014.
http://kurikulumsmk.freehosting.net/hp-info/page2.html, (online) diunduh tanggal 28 Juni 2014.
repository.upi.edu/operator/upload/s_tm_022895_chapter1.pdf, (online)
diunduh 13 Juli 2014
Wardiman
Djojonegoro. 1998. Pengembangan Sumber
Daya Manusia: Melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT.
Jayakarta Agun


INSTRUMEN PEMETAAN KOMPETENSI
KERJA
BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROGRAM KEAHLIAN :
TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
NAMA
INDUSTRI/USAHA :
……………………………………..
BIDANG/DEVISI : …………………………………………
ALAMAT : ……………………………………..
Petunjuk
Pengisian:
Dalam rangka pemetaan kompetensi kerja bidang Teknik
Informasi dan Komunikasi (TIK) berdasarkan klasifikasi industri, dibutuhkan
data yang akurat dari dunia usaha dan industri (DUDI). Oleh karenanya,
bapak/Ibu dimohon kesediaannya menjawab pernyataan/soal di bawah ini dengan
cara memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan atau mengisi
lembar jawaban yang tersedia.
Jawaban bapak/ibu sangat bermanfaat untuk
pengembangan kurikulum Pendidikan Teknologi Kejuruan (PTK) bidang Teknik
Informasi dan Komunikasi, dan atau
pengembangan kurikulum vokasi bidang TIK khususnya program keahlian TKJ.
Terima kasih atas bantuan dan partisipasi bapak/Ibu.
I.
Lembar Angket
1.
Berdasarkan
pemetaan klasifikasi industri, berapakah jumlah tenaga kerja/karyawan di perusahaan
anda:
a.
Kurang
dari 5 orang
b.
5-19 orang
c.
20-99 orang
d.
Lebih
100 orang
2.
Departemen
Perindustrian dan Perdagangan mengklasifikasikan industri berdasarkan besar
kecilnya modal unit usaha yang bersangkutan. Berapakah nilai investasi
perusahaan anda saat ini?
a.
Nilai
investasi sampai dengan Rp 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) diluar tanah
dan bangunan usaha;
b.
Nilai investasi lebih besar dari Rp 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah) diluar
tanah dan bangunan usaha;
c.
Nilai investasi lebih besar dari Rp 5.000.000.000,-
(lima milyar rupiah) diluar tanah dan bangunan usaha.
d.
Nilai investasi kurang dari Rp 200.000.000,- (dua
ratus juta rupiah) diluar tanah dan bangunan usaha.
3.
Tingkat
pendidikan bidang kelistrikan yang dibutuhkan di perusahaan anda:
a.
S2
dan S3
b.
S1
c.
D3
d.
SMK/SMA
4.
Apakah
perusahaan anda membutuhkan tenaga kerja yang dapat memahami teori teknik
komputer dan jaringan?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
5.
Kompetensi
kerja bidang teknik komputer dan jaringan yang dibutuhkan di perusahaan anda:
a.
Kompetensi
keahlian jaringan dasar
b.
Perakitan
komputer
c.
Menginstalasi
sistem operasi
d.
Perawatan
dan perbaikan komputer
e.
Instalasi
dan konfigurasi jaringan
f.
Pemrograman
dasar dan Web
6.
Apakah
perusahaan anda membutuhkan tenaga kerja yang dapat mengoperasikan komputer?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
7.
Apakah
perusahaan anda membutuhkan tenaga kerja yang dapat membuat simulasi digital?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
8.
Apakah
perusahaan anda membutuhkan tenaga kerja yang dapat menguasai pemasangan
jaringan LAN, MAN dan WAN?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
9.
Apakah
perusahaan anda membutuhkan tenaga kerja yang menguasai pemasangan
hardware(Perangkat Keras)?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
10. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3)
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
11. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat mengoperasikan software aplikasi pengolah
kata?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
12. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat mengoperasikan software aplikasi pengolah
data?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
13. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat menguasai penginstalan software (aplikasi) ?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
14. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat mengoperasikan
sistem kendali digital
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
15. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat memperbaiki komputer PC, Note book?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
16. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat menginstalasi System Operasi (OS) berbasis
windows?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
17. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi mendiagnosa permasalahan
pengoperasian Personal Computer (PC) dan Periferal?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
18. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi melakukan komunikasi data?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
19. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi melakukan Internet dan ISP?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
20. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat membuat desain jaringan local LAN?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
21. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat membuat desain jaringan berbasis luas WAN?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
22. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat mendesain kebutuhan server?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
23. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat mendesain system keamanan jaringan?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
24. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat memasang jaringan nirkabel?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
25. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat mengkonfigurasikan system jaringan berbasis
windows?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
26. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat memahami dasar-dasar pemrograman berbasis
Web?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
27. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat membuat program berbasis Web?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
28. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat menerapkan teknologi dan konsep untuk
kegiatan kerja?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
29.
Apakah
perusahaan anda membutuhkan tenaga kerja yang dapat menerapkan
perhitungan/komputasi dalam menggunakan konsep dan perlengkapan/ bahan-bahan di
lingkungan kerja?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
30. Apakah perusahaan anda
membutuhkan tenaga kerja yang dapat melakukan troubleshooting jaringan?
a.
Sangat
membutuhkan
b.
Membutuhkan
c.
Kurang
membutuhkan
d.
Tidak
membutuhkan
II.
Wawancara
1.
Kompetensi kerja bidang
Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK)
yang dibutuhkan di perusahaan anda:……………………
2.
Sebutkan Standar
kompetensi teknik komputer dan jaringan
yang dibutuhkan di perusahaan anda ?
3.
apa yang dilakukan
instruktur/pembimbng DUDI selama siswa SMK melaksanakan Praktek Industri ?
4.
Model penyelenggaraan
yang manakah diterapkan pada DUDI sehingga kompetensi keahlian di sekolah
kejuruan (SMK) relevan terhadap Dunia Industri/Dunia Usaha (DUDI) ?
5.
Bagaimana perhatian
DUDI terhadap alumni SMK yang tidak terserap di DUDI ?
0 komentar